Sistem Pendidikan Zaman Belanda

4 Jenis Sistem Pendidikan Zaman Belanda

4 Jenis Sistem Pendidikan Zaman Belanda – Kita semua layaknya bersyukur sudah hidup setelah Indonesia merdeka, di mana kita bisa mengenyam pendidikan dengan layak tanpa adanya unsur tekanan hingga diskriminasi. Tentu saja ini jauh dari kondisi masa penjajahan Belanda dulu, sebab hanya segelintir anak yang bisa masuk ke sekolah. Adapun banyak itu adalah dari kalangan bangsawan atau elit masyarakat.

Sistem pendidikan masa kolonial dulu, sebenarnya slot gacor tidak menguntungkan penduduk Indonesia, bahkan setelah penerapan kebijakan politik etis awal tahun 1900. Pihak pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah bagi penduduk pribumi hanya bertujuan untuk memperoleh tenaga atau buruh yang murah. Bisa menulis dan membaca saja sudah bisa menjadi juru tulis di perusahaan koloni.

4 Jenis Sistem Pendidikan Zaman Belanda

Sekolah Sambungan

Umumnya siswa yang lulus dari Sekolah Rakyat ataupun Sekolah Ongko Loro tidak bisa langsung masuk ke jenjang selanjutnya seperti MULO (Meer Uitgebeid Lagere Onderwijs), setara SMP. Hal ini menambah daftar kerumitan sistem pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial.Jika mereka ingin melanjutkan, harus masuk ke sekolah sambungan terlebih dahulu (Schakel School) selama lima tahun atau ke Vervolgschool dua tahun. Tujuan sebenarnya supaya mereka belajar dan mampu berbahasa Belanda, mengingat semua jenjang tersebut menerapkan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Didominasi oleh Orang Belanda

Belum banyak kalangan prubumi yang dipercaya oleh pemerintah kolonial untuk mengajar di sekolah-sekolah dirian mereka. Oleh sebab itu, kebanyakan tenaga pengajar di sekolah dasar, menengah, maupun atas berasal dari Eropa, khususnya Belanda.Terlebih jika itu sekolah yang menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya seperti HIS, ELS, ataupun MULO. Begitu pula sebelum abad ke-20 pemerintah masih banyak mendatangkan guru dari Belanda untuk sekadar mengajar di sekolah rendah semacam ELS. Baru setelah sistem politik etis, banyak merekrut tenaga pengajar dari kalangan pribumi seiring dengan semakin banyaknya sekolah rendah yang berdiri.

Porsi Pelajaran Bahasa Belanda Sangat Banyak

Sejak di sekolah rendah, siswa di ELS maupun HIS sudah diajarkan bahasa Belanda mulai daftar sbobet dari membaca, menulis, bercakap dan sebagainya. Porsinya pun sangat banyak dan melebihi pelajaran lainnya seperti menghitung. Ada pula pelajaran geografi juga sejarah seputar negeri Belanda

Sekolah berdasarkan Kelas Sosial dan Ekonomi

Masing-masing mempunyai aturan tersendiri khususnya dalam hal penerimaan siswa. Sekolah Ongko Siji ataupun HIS umumnya untuk anak-anak pribumi kalangan menengah ke atas seperti bangsawan, pegawai PNS atau pemerintahan, pegawai perusahaan, dan semacamnya. Ketika masih bernama Sekolah Ongko Siji lama belajarnya 5 tahun, namun kemudian menjadi 6 tahun.Sekolah Ongko Loro dan Sekolah Rakyat hampir sama yaitu diperuntukkan bagi anak-anak kalangan menengah ke bawah seperti anak petani desa, buruh kasar, dan sebagainya. Lama belajarnya cukup 3 tahun dengan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantarnya dan bahkan beberapa menggunakan bahasa daerah masing-masing sebagai pengantarnya.