Sekolah Bisnis dari Amerika

Daftar Kampus Indonesia Raih Akreditasi Sekolah Bisnis dari Amerika

Daftar Kampus Indonesia Raih Akreditasi Sekolah Bisnis dari Amerika

Daftar Kampus Indonesia Raih Akreditasi Sekolah Bisnis dari Amerika – Lembaga akreditasi internasional tertentu sekolah bisnis, The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) dari Amerika Serikat telah membagikan akreditasi kepada empat perguruan tinggi di Indonesia.

Perguruan tinggi tersebut terdiri atas tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung, dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia. Sedangkan satu lagi merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ialah Sekolah Bisnis BINUS University.

Bersama dengan 862 Sekolah Bisnis di Dunia

Dengan tercapainya akreditasi tersebut, sekolah bisnis di UGM, ITB, UI, dan BINUS secara resmi merupakan bagian dari 862 sekolah bisnis di dunia yang sudah terakreditasi AACSB International dan menjalar di 56 negara. Adapun lembaga AACSB sendiri mempunyai 1.774 member sekolah bisnis yang belum kesemuanya memiliki akreditasi.

“Hubungan anggota AACSB ada 1.774. Di Indonesia UGM menjadi member pertama. Seterusnya ada ITB dan Binus. UI baru memperoleh akreditasi seminggu yang lalu,” Ucap Executive Vice President The AACSB International, Geoff Perry, dirilis dari laman UGM, Jumat (11/11/2022).

Tidak Mudah untuk Memperoleh Akreditasi AACSB

Geoff Perry menjelaskan, untuk memperoleh akreditasi dari lembaga AACSB tidaklah mudah. Ia mengatakan, misalnya saja UGM yang membutuhkan waktu tujuh tahun untuk memperoleh akreditasi pada 2014 lalu. Berdasarkan, waktu pendaftaran hingga proses untuk memperoleh akreditasi selama 5 hingga 7 tahun sebagai sesuatu hal yang wajar.

Baca Juga : Daftar Universitas Terbaik di Jawa Barat Versi QS AUR 2023

“Rata-rata sekolah bisnis dimanapun membutuhkan waktu yang sama untuk memperoleh akreditasi AACSB. Sekolah bisnis di Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik, mereka membutuhkan proses perbaikan selama lima tahun terlebih dahulu dan dua tahun kemudian proses memperoleh akreditasi,” paparnya.

Proses Penghargaan Akreditasi AACSB

Lebih lanjut, Geoff menerangkan bahwa lamanya proses penilaian untuk memperoleh akreditasi dikarenakan lembaga AACSB menekankan sejumlah hal. Misalnya kepada upaya perbaikan berkelanjutan yang dilakukan setiap sekolah bisnis di dalam aspek pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, riset yang dihasilkan oleh setiap sekolah bisnis juga diharuskan bisa membantu dampak yang lebih luas untuk masyarakat serta profil para pengajarnya yang mayoritas setidaknya sudah berpendidikan doktor.

“Riset bukan semata hanya kebutuhan riset tapi yang berdampak pada masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis. Kemudian, staf pengajar ahli yang sudah bergelar doktor adalah hal yang lumrah dari setiap sekolah bisnis di dunia,” ujarnya. Geoff memastikan bahwa lembaga AACSB tidak pernah mengintervensi misi dari setiap sekolah bisnis yang ingin mendaftar untuk memperoleh akreditasi. Akan tetapi, misi dari masing sekolah bisnis berselisih satu sama lain di setiap negara yang mencocokan serta kondisi dari tujuan pendirian sekolah bisnis itu sendiri. “Setiap sekolah bisnis memastikan misi mereka masing-masing,” ucapnya.

Forum Pelaksana Sekolah Bisnis

Dengan begitu, menjadi ajang berdiskusi dan bertukar pengalaman dalam usaha memperoleh akreditasi, FEB UGM dan Lembaga AACSB mengadakan forum information session. Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., menjelaskan forum tersebut mengundang 34 pengelola sekolah bisnis di Indonesia. Berdasarkan Didi, dengan adanya jejaring sekolah bisnis ini akan banyak sekolah bisnis di Tanah Air memperoleh pengakuan akreditasi internasional.

Namun, sekolah bisnis berkontribusi dalam memajukan kualitas pendidikan dan pengajaran serta meningkatkan pengetahuan dan kompetensi mahasiswa. “Proses akreditasi tidak hanya sampai pemberian sertifikat, akan tetapi ada peningkatan mutu dari beraneka ragam bidang. Bayangkan, kami butuh tujuh tahun untuk memperoleh yang pertama di Indonesia, mulai dari mendaftar, lalu jadi anggota, selanjutnya dinyatakan berhak memperoleh akreditasi dan diakreditasi,” ucapnya.