Afghanistan

5 Negara dengan Tingkat Pendidikan Paling Rendah

5 Negara dengan Tingkat Pendidikan Paling Rendah

5 Negara dengan Tingkat Pendidikan Paling Rendah – Tingkat pendidikan satu negara berkaitan erat dengan minat membaca mereka. Semakin tinggi minat baca, semakin rendah jumlah buta aksara di satu negara, maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan negara tersebut.

Afghanistan

Invasi Soviet ke negara ini membuat Afghanistan didera perang berkepanjangan selama 35 tahun terakhir. Walau demikian, dalam satu dekade terakhir, pendidikan di negara ini sudah lebih baik. Lebih dari 5.000 gedung dibangun dan 100.000 guru di-training untuk mengajar dengan baik. Walau demikian, negara ini masih memiliki masalah, yakni kesetaraan gender. Perempuan di Afghanistan masih sering mendapat perlakuan tidak mengenakan terkait pemerolehan pendidikan. slot gacor terbaru

Mali

Mali adalah contoh lain negara dengan pendidikan gratis tapi masih terlalu mahal bagi penduduknya. Maksudnya, meski di negara ini sekolah tidak dipungut biaya, seragam, buku, dan perangkat sekolah dihargai terlalu mahal. Belum lagi masalah tenaga pendidikan yang masih kurang di negara ini.

Sudan Selatan

Di urutan pertama, terdapat Sudan Selatan sebagai negara yang pendidikannya paling rendah di dunia. Sudan Selatan merupakan negara paling muda di dunia. Sudan Selatan memperoleh kemerdekaannya dari Sudan pada 2011 setelah perang berdarah. Perang menghancurkan banyak gedung sekolah di negara tersebut.

Nigeria

Di urutan paling bawah, terdapat Nigeria sebagai negara dengan pendidikan paling kurang di dunia. Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada pertanian. Hal ini membuat orang tua lebih memilih untuk mengirim anak-anak mereka ke ladang ketimbang akun pro kamboja ke sekolah. Masalah lainnya adalah masyarakat di negara ini banyak yang nomaden. Hidup berpindah-pindah membuat anak-anak mereka kesulitan mendapatkan akses pendidikan.

Burkina Faso

Negara ini juga menjadi salah satu negara dengan tingkat pendidikan paling rendah di dunia. Akses pendidikan yang begitu mahal adalah penyebabnya. Sekolah-sekolah di negara ini memungut biaya terlalu tinggi dari yang mampu diampu orang tua. Orangtua mesti membayar untuk kebutuhan sekolah, malah terkadang orangtua juga mesti membangun rumah bagi para guru. Karena dianggap terlalu banyak menghabiskan biaya, orangtua memilih untuk melarang anak-anak mereka ke sekolah dan membantu mereka mencari uang.